Umi Kholsum, S.Pd

            Perkenalkan nama saya Umi Kholsum, biasa dipanggil Umi. Saya Lahir di Kotawaringin Timur, 26 Juni 1997 anak ketiga dari empat bersaudara. Kedua orang tua saya seorang transmigran dari pulau jawa yang merantau ke kalimantan dan berprofesi sebagai petani sayur. Sejak kecil saya hidup dilingkungan transmigrasi dan sudah terbiasa menghabiskan waktu membantu mereka bertanam. Jadi sudah terbiasa merasakan susahnya bekerja.

Seperti anak pada umumnya, walaupun membantu orang tua tapi tetap pendidikan menjadi nomor 1 dikeluarga kami. Saya Menempuh Pendidikan di SDN 2 Sumber Makmur tahun 2003 – 2009, SMP Negeri 1 Mentaya Hilir Utara tahun 2009 – 2012, SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Utara tahun 2012 – 2015, hingga Pendidikan Akhir di Universitas Palangka Raya Jurusan Pendidikan Matematika tahun 2015 – 2019. Sejak SD saya mendapat juara 1 dan juara umum sehingga sering diikut sertakan berbagai lomba maupun kegiatan, diantaranya ketika SD saya aktif menjadi kader Dokter Kecil disekolah dan kegiatan dipuskesmas Bagendang, menjadi Anggota Pramuka dan juara 1 Tartil Alqur’an tingkat Kecamatan (Kelas 6). Ketika SMP menjadi Anggota Pramuka dan juara 1 Menulis Naskah Alquran (Lomba Antardesa). Ketika SMA menjadi wakil Ketua OSIS tahun 2014, Anggota Pramuka, menjadi PASKIBRAKA tingkat Kecamatan tahun 2014  dan Juara Harapan I Lomba LCC 4 Pilar Kebangsaan Indonesia. Ketika Kuliah aktif diorganisasi tingkat Prodi dan Jurusan Bagian Kerohanian/Keagamaan, menjadi ketua Anisa Muslimah Fahim Pendidikan Matematika periode 2016-2017, Bendahara Muslimah Fusi FKIP Universitas Palangka Raya tahun 2017 – 2018.

Pada bulan mei tahun 2019 saya menyelesaikan studi S1 dan langsung menjadi guru honorer disalah satu sekolah swasta yang ada di Palangka Raya yaitu SMP Nahdatul Ulama Palangka Raya. Disinilah pengalaman pertama saya menjadi seorang guru. Selain menjadi guru saya juga diberi amanah menjadi Kepala Perpustakaan Sekolah. Belum genap satu tahun mengajar datanglah pandemi covid-19 tepatnya pada bulan maret. Sehingga sekolah diliburkan dan pada saat itu di Palangka Raya sudah terdeteksi 2 orang yang positif covid-19. Kondisi saat itu mencekam bagi saya karna baru awal-awal muncul virus tersebut. Sekolah ditutup dan para guru bekerja dari rumah. Pada saat itu pembelajaran dilakukan secara online dan saya memutuskan untuk kembali kekampung halaman yaitu di Bagendang. Semakin hari semakin bertambah yang postif, membuat kehidupan berjalan terasa tidak nyaman. Bulan Juni tahun 2020 saya memutuskan untuk resain dan menetap di kampung.

Pada tanggal 15 Juni 2020 saya menikah, kemudian ikut suami tinggal di PT. Mustika Sembuluh. Selang dua bulan menikah saya mencoba melamar pekerjaan dan alhamdulillah diterima sebagai guru SMP Swasta Bina Bangsa 01. Pengalaman baru lagi bagi saya menjadi guru di Perkebunan dan dimasa pandemi. Dimana pada saat itu kami melaksanakan pembelajaran secara daring dan luring. Hari kedua saya masuk kerja langsung ikut mengajar Luring menggunakan bus, mendatangi setiap bedeng, dari rumah kerumah bertemu dengan peserta didik dan melakukan kegiatan pembelajaran. Suatu pengalaman yang mengesankan bagi saya.

Demikian profil diri saya, semoga bisa diambil sisi baiknya dan buang sisi buruknya. Mohon maaf jika ada kesalahan kata dan pengetikan.