Branding “ARSALAN” SMP Swasta Bina Bangsa 01

Siapa kita? !!

Arsalan School !!

Siapa kita? !!

Arsalan School !!

Arsalan berasal dari serapan bahasa Persia-Arab yang berarti singa. Nama Arsalan juga dapat dipakai untuk nama seseorang gender laki-laki. Di SMP Swasta Bina Bangsa 01, kata arsalan menjadi Brand Sekolah, ya benar brand sekolah. Tentunya pemilihan kata arsalan untuk menunjukkan kualitas dan kekuatan (merujuk pada makna katanya).

Gunanya Brand untuk apa ?

Sebagaimana kita ketahui bersama, brand biasanya digunakan untuk memperkenalkan suatu produk agar mudah dikenali oleh masyarakat. Brand berisi informasi apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat mengenai produk dan kualitas produk atau mengenai organisasi tertentu.

Tentu saja, ketika kita ingin mengenalkan suatu produk, kita harus mempertimbangkan kemampuan dari produk tersebut agar nantinya masnyarakat dapat menerimanya dengan baik. Misalnya apa produknya, untuk apa atau untuk siapa, bagaimana cara memproduksinya, dan bagaimana memperkenalkannya.

SMP Swasta Bina Bangsa 01 juga termasuk dalam kategori produk pendidikan dan berusaha agar dikenal masyarakat. Tentu saja dikenal dalam hal yang baik, dan ini memerlukan komitmen dari masyarakat sekolah. Masyarakat sekolah adalah semua yang terlibat di dalamnya, mulai dari siswa-siswi, guru, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Dinas Pendidikan, dan organisasi-organisasi lain yang komitmen dalam dunia pendidikan.

Baik, back to Brand SMP Swasta Bina Bangsa 01

Pemilihan kata arsalan merujuk pada maknanya, yaitu singa. Singa, kita ketahui singa adalah mahluk  yang kuat, disisi kualitas juga citranya disegani. Dari citranya itulah, kami berusaha mencoba untuk mentransformasikan citranya ke SMP Swasta Bina Bangsa 01.

Arsalan di SMP Swasta Bina Bangsa menjadi brand yang dapat dijabarkan lagi ke dalam beberapa sub makna. Seperti apa ? simak ya..

A KTIF

Menurut KBBI, aktif dapat diartikan giat, dinamis atau bertenaga, mampu beraksi dan bereaksi, dan mempunyai kecenderungan menyebar atau berkembang. Dari beberapa makna tersebut, kami mecoba untuk menerapkannya di lingkungan pendidikan. Tidak mudah dan memerlukan komitmen semua komponen sekolah agar bisa berjalan.

Aktif di sini direpresentasikan seperti guru atau siswa aktif menggunakan kemampuannya untuk belajar dan berfikir dan atau aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah. Tentu saja ini memerlukan sarana dan prasarana yang mendukung. Misal, ketersediaan guru, laboratorium, sarana olah raga, dan sarana lainnya.

R ELIGIUS

Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain (Suparlan, 2010).

Penerapan karakter religius di SMP Swasta Bina Bangsa 01 sudah dimulai, misal pada saat pembelajaran atau kegiatan lainnya dimulai dengan berdoa, melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya, sholat duhur berjama’ah bagi siswa muslim, dan lain sebagainya.

Proses internalisasi nilai-nilai agama ini akan terwujud jika dalam sekolah ada sebuah pembiasaan yang dilakukan oleh masyarakat sekolah. Dari pembiasaan yang dilakukan diharapkan akan membentuk karakter siswa yang religious.

Perlu diketahui bersama bahwa di SMP Swasta Bina Bangsa terdapat 3 tempat ibadah, yaitu Mushola, ruang ibadah untuk Agama Kristen, dan Agama Hindu. Harapannya adalah semua warga sekolah dapat melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya dan terciptanya toleransi dan kerukunan antar umat beragama di SMP Swasta Bina Bangsa 01.

BER SA HABAT

Nah ini, kalau kata sahabat kami yakin sudah tau semua artinya, jd tidak perlu dijelasin lagi ya..

Tapi baiklah.., bersahabat yang kami maksud disini adalah dilihat dari masyarakat sekolah yang bersahabat, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Maksudnya seperti apa ?

SMP Swasta Bina Bangsa 01 berupaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersahabat. Baik untuk tenaga pendidiknya, siswanya, dan juga terhadap masyarakat. Penerapannya dapat berupa pelayanan yang baik terhadap tamu yang datang ke sekolah, bersahabat dengan lingkungan sekolah, tercipta susana keakraban antara guru dan siswa, siswa dengan siswa. Muara dari suasana persahabatan adalah terciptanya rasa kekeluargaan, tidak ada perundungan, diskriminasi, intimidasi, dan terbinanya toleransi dengan baik.

LITERATIF

Nah ini nih yang perlu dijelasin dikit yah..

Literatif atau literasi bermakna suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi dan keterampilan dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan aktivitas membaca dan menulis. Membaca disini dapat dikategorikan juga seperti melihat potensi dan situasi lingkungan tinggal.

Literasi juga dapat diartikan suatu kemampuan individu dalam mengolah dan memahami informasi ketika melakukan kegiatan membaca dan menulis. Dengan kata lain, literasi adalah seperangkat keterampilan dan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung, serta memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari.

Kemampuan ini kami coba terapkan di SMP Swasta Bina Bangsa 01 disamping melalui kegiatan pembelajaran, juga melalui pembiasaan seperti kegiatan apel pagi, dan kegiatan pembiasaan literasi lainnya. Tujuannya jelas, yaitu membantu siswa dan guru :

  1. Meningkatkan pengetahuan dengan cara membaca berbagai informasi bermanfaat.
  2. Meningkatkan tingkat pemahaman dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca.
  3. Meningkatkan kemampuan dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya tulis.
  4. Menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri seseorang.
  5. Meningkatkan nilai kepribadian melalui kegiatan membaca dan menulis.
  6. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di masyarakat secara luas.
  7. Meningkatkan kualitas penggunaan waktu sehingga lebih bermanfaat.

M AN DIRI

Pemilihan kata mandiri merujuk pada huruf “AN”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mandiri adalah dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Yaitu suatu sikap seseorang untuk secara maksimal menggunakan kemampuan dirinya untuk mendapatkan atau mengusahakan apa yang ingin dicapainya.

Kemandirian siswa bisa diterapkan melalui pemberian tugas sekolah secara individu atau kelompok, dan mengerjakan ujian dengan jujur.

Kami menyadari bahwa penanaman nilai karakter mandiri penting untuk ditanamkan pada anak sejak dini. Harapannya dari anak yang mandiri akan lahir sekolompok anak atau generasi yang mandiri dan kemudian dapat berkontribusi lebih luas lagi menjadi bangsa dan negara yang mandiri.

Berikut logo dan atribut Arsalan SMP Swasta Bina Bangsa 01:

Demikian ulasan mengenai brand ARSALAN School SMP Swasta Bina Bangsa 01. Semoga semakin memambah wawasan kita semua. Penulis menyadari bahwa penjelasan ini masih jauh dari sempurna, dan siap menerima kritik yang membagun. Terima kasih.